RESENSI BUKU: Melihat Rekam Jejak Pertumbuhan Industri Batik di Desa Kauman, Solo

Cover Buku Batik Tulis Tradisional Kauman, Solo.

· Judul : Batik Tulis Tradisional Kauman, Solo: Pesona Budaya nan Eksotik

· Penulis : Hariyanto Atmojo

· Tahun Terbit : 2008

· Penerbit : Tiga Serangkai

· Kota Terbit : Solo

· Jumlah Halaman: 107 hlm

Indonesia terkenal dengan kaya akan budaya. Salah satu hasil budaya Indonesia yang terkenal di dunia adalah batik. Batik mendapatkan pengakuan UNESCO (United Nation Educational Scientific and Cultural Organization) sebagai Warisan Kemanusian untuk Budaya Lisan Takbenda (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada 2008.

Pengakuan dari UNESCO tersebut tidak lepas dari arti batik dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Batik hadir dalam setiap upacara tahapan hidup manusia. Dari kelahiran, pernikahan hingga kematian , batik mempunyai tempat yang tak tergantikan.

Batik tidak hanya sekadar kain yang bermotif. Namun, batik adalah teknik pembuatan yang melingkupi semua proses pembuatan dan alat-alat pembuatan batik. Teknik dan alat-alat pembuat batik di Kepulauan Nusantara ini sangat unik. Oleh karena itu batik diakui sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan Takbenda dari Indonesia.

Sampai saat ini, masih banyak Informasi-informasi yang dapat digali dari kekayaan budaya ini. Walaupun sudah cukup banyak buku-buku yang mengkaji dari berbagai sisi, seperti sisi sejarah, budaya, ekonomi dan lingkungan.

Buku Batik Tulis Tradisional Kauman, Solo: Pesona Budaya nan Eksotik membahas bagaimana kondisi home industry batik di Desa Kauman dan pertumbuhan pariwisatanya.

Buku ini kaya akan foto-foto Desa Kauman pada tahun 2008. Setiap sudut, masyarakat, serta bangunan-bangunan bersejarahnya tidak luput dari pengamatan 4 orang kameramen yang berkontribusi dalam pembuatan buku ini.

Batik Solo sepertinya adalah topik utama dalam buku ini. Pembaca akan mengenali motif-motif batik sarat makna dan proses pembuatannya di Desa Kauman. Perkembangan industri rumahan batik juga digambarkan dengan foto kondisi toko batik yang modern dan beragamnya model pakaian berbahan dasar batik.

Namun, apa yang menjadi sebuah ciri khas batik di Kauman belum dijelaskan melalui buku ini. Apakah ada perbedaan antara batik di Kauman dengan batik di Laweyan? Walaupun keduanya tumbuh di tempat yang berbeda, tapi keduanya sama-sama memproduksi batik khas Surakarta.

Sepertinya penulis ingin menyajikan informasi melalui foto-fotonya karena tulisan cukup sedikit di sebuah buku yang total halamannya mencapai 100. Memang tulisan yang sedikit ini membuat pembaca fokus memperhatikan foto-foto yang sangat kaya. Walaupun dengan tulisan yang cukup sedikit, tapi membantu pembaca untuk mengenali batik Solo.

Keringkasan tulisan di buku ini seperti bumerang. Foto-foto yang banyak tanpa adanya informasi yang kaya seakan hanya membuat pembaca mengenali lapisan luar saja. Seperti membedakan motif batik, cara pembuatan batik, perkembangan home industry dan wisata.

Masih banyak yang membuat pembaca penasaran. Misalnya, apakah ada kaitannya antara latar belakang masyarakat Kauman sebagai santri dengan produksi batik di sana? Lalu bagaimana sejarahnya industri batik di Kauman. Perlu rasanya mengetahui kondisi pasang dan surut industri itu hingga sampai pada masa kini.

Pada bagian home stay merangsang saya untuk mengetahui bagaimana perkembangan desa wisata di sana. Rasanya tidak cukup mengulas satu homestay tanpa mengetahui latar belakang dan konteksnya. Pertanyaan yang langsung terbersit di benak saya.

Siapakah pelopor yang membuat Desa Kauman sebagai desa wisata? Sejak kapan Desa Kauman mulai tumbuh kesadaran membangun desa wisata? Kira-kira itu pertanyaan itu yang muncul dibenak saya ketika selesai membaca buku ini.

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, saya menyarankan menaruh buku ini di sebuah meja tamu atau tempat menunggu. Tidak memerlukan waktu lama membaca informasi di buku ini, namun kita sudah dapat mengenali karakteristik ragam hias dan motif batik-batik yang memiliki makna mendalam.

Setiap pekerjaan yang membangun harus diapresiasi dan disempurnakan. Masih banyak yang dapat digali dari batik, khususnya batik Desa Kauman. Tentu kita semua berharap akan ada karya-karya selanjutnya yang mengingatkan kita kembali kekayaan budaya yang telah diwarisi nenek moyang kita. Semoga.

Mari lihat artikel sejarah singkat batik di Desa Kauman.

Pesan, saran dan kritikmu turut membangun website ini!

error: Maaf, konten terproteksi.
%d bloggers like this: